Portal Bantuan Pelanggan
< Semua Topik
Mencetak

Bagaimana nft berdampak buruk bagi lingkungan

NFT, atau token yang tidak dapat dipertukarkan, adalah aset digital yang unik dan dapat ditukarkan di jaringan blockchain. Meskipun NFT telah mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir sebagai cara baru untuk memiliki dan memperdagangkan karya seni digital, NFT memiliki beberapa kekurangan yang signifikan. Salah satu kelemahan NFT yang paling signifikan adalah dampaknya terhadap lingkungan.

Pertama dan terutama, NFT membutuhkan sejumlah besar energi untuk membuat dan memelihara. Setiap NFT diwakili oleh kode digital unik yang disimpan di jaringan blockchain. Jaringan blockchain ini dikelola oleh jaringan komputer terdesentralisasi yang bekerja sama untuk memverifikasi dan memvalidasi transaksi. Untuk menjaga keamanan jaringan, komputer-komputer ini melakukan perhitungan matematis yang kompleks yang membutuhkan sejumlah besar energi.

Energi yang dibutuhkan untuk membuat dan memelihara jaringan blockchain ini merupakan kontributor yang signifikan terhadap emisi karbon global. Bahkan, beberapa perkiraan menunjukkan bahwa energi yang digunakan oleh jaringan blockchain dapat melebihi energi yang digunakan oleh seluruh negara dalam waktu dekat.

Selain itu, proses pembuatan NFT sering kali melibatkan penggunaan perangkat keras komputasi yang dirancang khusus untuk tugas-tugas berkinerja tinggi. Perangkat ini, seperti unit pemrosesan grafis (GPU), mengkonsumsi sejumlah besar energi dan berkontribusi pada jejak karbon NFT secara keseluruhan.

Akhirnya, popularitas NFT telah menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam penjualan seni digital, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan penggunaan penyimpanan digital dan sumber daya komputasi. Peningkatan permintaan sumber daya digital ini telah menyebabkan peningkatan permintaan energi, yang selanjutnya berkontribusi pada dampak lingkungan NFT.

Singkatnya, meskipun NFT mungkin menawarkan cara baru untuk berdagang dan memiliki aset digital, dampaknya terhadap lingkungan tidak boleh diabaikan. Energi yang dibutuhkan untuk membuat dan memelihara jaringan blockchain, dikombinasikan dengan meningkatnya permintaan sumber daya digital, menjadikan NFT sebagai kontributor yang berpotensi signifikan terhadap emisi karbon dan perubahan iklim.

Daftar Isi
id_IDIndonesian